Terapkan MPLS, Bawaslu Kota Mojokerto Gandeng Perempuan Pekerja untuk Awasi Pemilu 2029
|
Bawaslu Kota Mojokerto mulai menggiatkan gerakan MPLS (Mengawasi Pemilu Lewat Sinergi) sebagai langkah awal menghadapi Pemilu 2029. Inovasi pengawasan partisipatif ini diawali dengan membangun kerja sama bersama PKPPR (Perkumpulan Kelompok Perempuan Pekerja Rumahan) PRISMA Kota Mojokerto.
Ketua Bawaslu Kota Mojokerto, Dian Pratmawati, menyampaikan bahwa pengawasan Pemilu tidak bisa dilakukan secara sendiri-sendiri. Butuh kekuatan kolektif dari masyarakat, termasuk komunitas perempuan pekerja rumahan yang selama ini belum banyak tersentuh ruang edukasi pengawasan Pemilu.
"Bawaslu tidak bisa berjalan sendiri. Kita butuh dukungan masyarakat, dan sinergi ini menjadi jalan memperluas pengawasan partisipatif yang nyata", ujar Dian.
Dalam semangat efisiensi dan pendekatan komunitas, Dian juga mendorong strategi jemput bola yaitu masuk ke dalam agenda kelompok masyarakat yang sudah terorganisir. Ia menyarankan bahwa jika ada agenda internal dari PKPPR, Bawaslu dapat memanfaatkan waktu sekitar 15 menit untuk menyisipkan sosialisasi pengawasan Pemilu.
"Sosialisasi pengawasan partisipatif perlu terus digaungkan. Kalau PKPPR mengumpulkan anggota, kita bisa masuk di sela-selanya. Cukup 15 menit, tapi dampaknya bisa luas", tambahnya.
Selain membahas strategi sinergi, Bawaslu juga menyampaikan fokus pengawasan yang tetap berjalan meski belum memasuki tahapan resmi Pemilu. Beberapa pengawasan penting yang terus dilakukan antara lain:
- Pengawasan Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan (PDPB)
- Pemutakhiran Data Partai Politik Berkelanjutan
Kegiatan ini menjadi langkah konkret implementasi MPLS, bukan hanya sebagai slogan, tetapi gerakan membangun kesadaran bersama bahwa pengawasan Pemilu adalah tanggung jawab semua elemen masyarakat.