Peringati Hari Kesaktian Pancasila, Bawaslu Kota Mojokerto Laksanakan Upacara
|
Mojokerto, Mojokertokota.bawaslu.go.id – Dalam rangka untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila, Badan Pengawas Pemilihan Umum Kota Mojokerto laksanakan upacara yang bertempat di halaman Kantor Bawaslu Kota Mojokerto, Selasa (1/10/2019).
Untuk diketahui, bahwasanya peringatan Hari Kesaktian Pancasila tahun ini bertemakan “Pancasila Sebagai Dasar Penguatan Karakter Bangsa Menuju Indonesia Maju dan Bahagia”.
Pembacaan Ikrar Oleh Ulil Abshor, S.Pd.I (Pembina Upacara)Ulil Abshor, S.Pd.I selaku komandan Upacara, dalam amanatnya, membacakan naskah ikrar yang berbunyi:
IKRAR
Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami yang melakukan upacara ini menyadari sepenuhnya :
Bahwa sejak di proklamasikan Kemerdekaan Negara Kesatuan
Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 pada kenyataanya telah banyak
terjadi rongrongan baik dari dalam negeri maupun luar negeri terhadap Negara
Kesatuan Republik Indonesia;
Bahwa rongrongan tersebut dimungkinkan oleh karena kelengahan,
kekurangwaspadaan Bangsa Indonesia terhadap kegiatan yang berupaya untuk
menumbangkan Pancasila sebagai Ideologi Negara;
Bahwa dengan semangat kebersamaan yang dilandasi oleh nilai-nilai luhur
ideologi Pancasila, Bangsa Indonesia tetap dapat memperkokoh tegaknya
Negara Kesatuan Republik Indonesia;
Maka di hadapan Tuhan Yang Maha Esa dalam memperingati Hari Kesaktian Pancasila, kami membulatkan tekad untuk tetap mempertahankan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai sumber kekuatan menggalang kebersamaan untuk memperjuangkan, menegakkan kebenaran dan keadilan demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Jakarta, 1 Oktober 2019
Atas Nama Bangsa Indonesia
Ketua DPR RI
H. Bambang Soesatyo, S.E., M.B.A.
Selain itu ulil dalam amanatnya juga menambahkan agar dalam bermasyarakat dan bernegara untuk selalu membentengi diri dari ideologi-ideologi yang bertentangan dengan pancasila.
“Ideologi Pancasila itu sudah fix, jadi kita sebagai warga negara harus siap membentengi diri kita dari ideologi-ideologi yang bertentangan dengan Pancasila.” Pungkasnya.