Lompat ke isi utama

Berita

Perempuan Berdaya, Bawaslu Kota Mojokerto Dorong Keterlibatan Aktif dalam Pengawasan Partisipatif

Perempuan Berdaya, Bawaslu Kota Mojokerto Dorong Keterlibatan Aktif dalam Pengawasan Partisipatif

Ketua Bawaslu Kota Mojokerto (kiri), Anggota Bawaslu Kota Mojokerto (tengah), Sekretariat Bawaslu Kota Mojokerto (kanan) sedang melakukan sosialisasi pengawasan partisipatif dan edukasi kepada Perkumpulan Kelompok Perempuan Pekerja Rumahan Kota Mojokerto 

Perempuan tidak hanya ada, tapi berdaya, bahkan mampu menjadi pemegang kendali dalam berbagai lini kehidupan di rumah tangga, masyarakat, hingga pemerintahan. Pesan inspiratif ini disampaikan oleh Ketua Bawaslu Kota Mojokerto, Dian Pratmawati, dalam forum yang diselenggarakan oleh PKPPR PRISMA (Perkumpulan Kelompok Perempuan Pekerja Rumahan) Kota Mojokerto. (21/07/25)

"Perempuan itu ada dan berdaya. Bahkan menjadi pemegang kendali di rumah, di organisasi, maupun dalam pemerintahan. Keterwakilan perempuan 30 persen di lembaga publik adalah bukti bahwa ruang bagi perempuan untuk mengambil peran itu nyata dan penting", ujar Dian.

Dalam forum yang penuh semangat ini, Dian juga mengangkat isu krusial yaitu politik uang. Ia menegaskan bahwa budaya money politik harus dilawan sejak dini, bahkan dimulai dari lingkungan keluarga.

"Kita diPemilihan kemarin sudah masuk ke sekolah-sekolah lewat program Bawaslu Goes to School untuk menanamkan semangat ‘Tolak Money Politik’ kepada pelajar. Harapannya, ibu-ibu di sini juga menjadi garda depan, menanamkan nilai-nilai itu di rumah, kepada anak-anak yang kelak akan menjadi pemimpin masa depan", tambahnya.

Sementara itu, Anggota Bawaslu Kota Mojokerto, Ilham Bagus Priminanda, menyampaikan apresiasinya terhadap keterlibatan aktif PKPPR PRISMA. Ia menjelaskan bahwa pengawasan partisipatif memiliki empat level: terlatih, terbentuk, berfungsi, dan bergerak.

"Saya senang karena PKPPR PRISMA sudah berada di level 3, yaitu ‘berfungsi’. Tinggal satu langkah lagi menuju level ‘bergerak’, di mana ibu-ibu tidak hanya memahami, tapi juga berani melaporkan jika melihat dugaan pelanggaran. Itulah wujud nyata pengawasan partisipatif", ungkap Ilham.

Sebagai bagian dari edukasi, Fauziah Roikhatul Jannah, Sekretariat Bawaslu Kota Mojokerto, turut memperkenalkan Sistem Informasi Penanganan Pelanggaran dan Laporan (Sigap Lapor). Sistem ini memudahkan masyarakat untuk menyampaikan laporan dugaan pelanggaran secara cepat, akurat, dan terdokumentasi.

Melalui forum ini, Bawaslu Kota Mojokerto menegaskan komitmennya untuk menjadikan kelompok perempuan sebagai mitra strategis dalam mewujudkan Pemilu yang bersih, jujur, dan adil. Dari rumah ke ruang publik, dari sosialisasi ke aksi nyata. Perempuan Kota Mojokerto siap bergerak demi demokrasi yang bermartabat.