Lompat ke isi utama

Berita

Peer Learning Vol. 3: Bawaslu Kota Mojokerto Perkuat Tata Kelola Kelembagaan

Peer Learning Vol. 3: Bawaslu Kota Mojokerto Perkuat Tata Kelola Kelembagaan

Ketua dan Anggota Bawaslu Kota Mojokerto serta jajaran sekretariat Bawaslu Kota Mojokerto mengikuti Peer Learning Vol 3.

Bawaslu Kota Mojokerto terus berupaya memperkuat tata kelola kelembagaan melalui partisipasi aktif dalam kegiatan Peer Learning Volume 3 yang diselenggarakan oleh Bawaslu Provinsi Jawa Timur pada Senin (22/09/2025). Kegiatan ini mengusung tema “Penguatan Manajemen Kelembagaan dan Penataan Tata Kelola Internal” dan diikuti oleh seluruh Bawaslu Kabupaten/Kota se-Jawa Timur. Forum ini menjadi ruang berbagi pengalaman, pembelajaran bersama, serta penyusunan langkah strategis untuk mewujudkan lembaga pengawas pemilu yang lebih adaptif dan profesional.

Dalam kegiatan tersebut, Anwar Noris, Anggota Bawaslu Provinsi Jawa Timur, memaparkan pengalaman pendampingan yang dilakukan pada Bawaslu Bangkalan sebagai pilot project penguatan kelembagaan. Ia menekankan bahwa manajemen yang baik merupakan kunci keberhasilan lembaga.

"Lembaga yang kuat harus ditopang oleh tata kelola yang profesional, disiplin, transparan, dan konsisten dalam pelaksanaan program, tanpa melanggar peraturan perundang-undangan", ujar Anwar Noris.

Peer Learning Vol. 3: Bawaslu Kota Mojokerto Perkuat Tata Kelola Kelembagaan

Ketua Bawaslu Bangkalan, Ahmad Mustain Saleh, turut membagikan empat inovasi program yang dijalankan dalam memperkuat kelembagaan internal. Di antaranya adalah Aksi Gokil (rapat pimpinan dan staf berkala untuk konsolidasi internal), Ngarep (Ngaji Regulasi Pemilu untuk memperdalam pemahaman aturan), penyusunan rencana kerja dengan timeline terukur, serta penerapan manajemen risiko untuk meminimalkan hambatan di setiap kegiatan. Program-program tersebut dinilai berhasil meningkatkan koordinasi, efisiensi kerja, dan budaya disiplin di lingkungan Bawaslu Bangkalan. Forum ini juga menghadirkan testimoni dari staf Bawaslu Bangkalan yang mengakui bahwa pendampingan tersebut memberikan wawasan baru dan meningkatkan pola kerja kelembagaan. Peer Learning menjadi sarana penting dalam memperkuat sinergi antardaerah, berbagi praktik baik, sekaligus melakukan evaluasi kelembagaan secara terbuka.

Sementara itu, Ilham Bagus Priminanda, Anggota Bawaslu Kota Mojokerto yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, menyampaikan gagasan untuk memperkuat dokumentasi kelembagaan melalui pemanfaatan Srikandi sebagai sistem pencatatan digital notulensi.

"Beberapa waktu lalu kami juga telah melaksanakan Baperan (Bedah Aturan Pemilu Rutinan) terkait tata naskah dinas dan klasifikasi arsip. Disana sudah ada kode nomor arsip yang bisa digunakan, sehingga setiap notulensi sebaiknya diberi nomor sesuai kode tersebut agar lebih tertata", jelas Ilham.

Melalui kegiatan peer learning ini, Bawaslu Kota Mojokerto memperoleh banyak pembelajaran dan inspirasi untuk memperkuat sistem manajemen internalnya. Penguatan tata kelola kelembagaan diyakini akan berdampak langsung pada peningkatan kualitas pengawasan pemilu yang semakin kredibel, transparan, dan profesional.