Lompat ke isi utama

Berita

Jelang Hari Tenang, Bawaslu Kota Mojokerto Gelar Apel Siaga Patroli Pengawasan Pemilu 2019

Mojokerto, mojokertokota.bawaslu.go.id – dua hari jelang hari tenang, Bawaslu Kota Mojokerto gelar apel siaga patroli pengawasan, di Lapangan Bima Putra Prajurit Kulon Kota Mojokerto, Jumat (12/014/2019). Apel juga dilakukan seluruh Bawaslu di semua tingkatan diseluruh Indonesia secara serentak.

Apel siaga ini dipimpin oleh Ketua Bawaslu Kota Mojokerto Ulil Abshor, S.Pd.I. dalam pidatonya ia menyampaikan pesan ketua Bawaslu RI Abhan, S.H., M.H. bahwasanya patroli pengawasan dimasa tenang ialah cara Bawaslu mecegah, menekan, dan menolak terjadinya politik uang, dan pelanggaran lainnya seperti propaganda isu SARA. Untuk itu, semua jajaran pengawas Pemilu harus turun melakukan patroli pengawasan.

Ia juga menyampaikan bahwasanya Pemilu Tahun 2019 ini merupakan Pemilu dengan pengalaman yang baru, “Pemilu Tahun ini merupakan pertama kalinya dalam sejarah kepemiluan di Indonesia, dimana anggota DPR, anggota DPD, Presiden dan Wakil Presiden, dan dewan perwakilan rakyat daerah akan di pilih secara serentak.” Ucapnya.

Selain itu, terkait dengan semakin dekatnya hari pemungutan suara Ulil dalam pidatonya juga menghimbau kepada semua anggota Pengawas Pemilu untuk tidak lupa meminta pertolongan kepada tuhan agar diberi kemudahan dan kekuatan untuk menjalakan tugas dan tanggung jawab sebagai Pengawas Pemilu.

Selain pengawasan pada masa pungut hitung, ulil juga menegaskan bahwa salah satu tugas dang tanggung jawab Bawaslu yaitu mengawasi berlangsungnya masa tenang.

“kita akan dihadapkan dengan tugas mengawasi masa tenang, yang dimulai tanggal 14 sampai tanggal 16 April, masa tenang merupakan salah satu fase krusial dalam pelaksanaan pemilu yang akan menguji integritas seluruh elemen bangsa termasuk di dalamnya Bawaslu” tandasnya.

“karena dimasa tenanglah seringkali terjadi pelanggaran-pelanggaran pemilu baik itu politik uang,black campaign maupun hoax,” tambahnya.

Dalam pidatonya tersebut ulil juga menyampaikan bahwa Politik Uang, Black Campaign dan Hoax melecehkan kecerdasan pemilih, merusak tatanan demokrasi serta meruntuhkan harkat dan martabat demokrasi. Oleh karena itu ia menghimbau kepada semua penyelenggara Pemilu, Pengawas Pemilu, serta semua lapisan masyarakat untuk tolak dan lawasn politik uang demi Pemilu yang bersih berintegritas dan bermartabat.

Tag
Berita