3 Pesan Lolly Suhenty dalam Kick Off Pendidikan Pengawasan Partisipatif
|
Anggota Bawaslu Republik Indonesia, Lolly Suhenty menyampaikan ada 3 pesan dalam Kick Off Pendidikan Pengawasan Partisipatif yang diselenggarakan di Sumatra Utara. Pertama masa Non Tahapan adalah masa kita menanam, menyiram dan menyemai. menanam kesadaran soal Pemilu. Ada jalan panjang menuju Pemilu yang berkualitas. Salah satunya adalah melalui pendidikan pengawasan partisipatif. (07/07/25)
"Masa non tahapan adalah masa kita menanam, menyiram dan menyemai. menanam kesadaran soal Pemilu milik semua orang. Sehingga nanti saat Pemilu yang akan datang, semua tatanan sudah siap termasuk kesadaran masyarakat", ujarnya.
Kedua, Pendidikan Pengawasan Partisipatif sudah ada sejak lama. Tahun 2014 Bawaslu menamainya dengan sejuta relawan. 2018 ada penyempurnaan namanya berubah menjadi Sekolah Kader Pengawas Partisipatif. Tahun 2022 disempurnakan dan dikuatkan lagi sehingga menjadi Pendidikan Pengawas Partisipatif hingga saat ini.
Ketiga, Sumatra Utara dijadikan Kick Off karena salah satu indikator nya kader pengawas partisipatif sebelumnya aktif dan bergerak mampu berfungsi pada Pemilu terakhir. Selain itu Sumatra Utara punya spirit keberanian, punya spirit kesetiaan, punya spirit berani melakukan perubahan.
Di akhir sambutannya Lolly Suhenty menyampaikan seluruh peserta adalah bukan objek pelatihan, seluruh peserta adalah subjek dalam pelatihan ini. Ia berharap agar peserta aktif berdiskusi agar tercapai pendidikan yang diharapkan.
"Kalian semua narasumber, kalian semua aktor untuk memastikan pendidikan ini berjalan seperti yang diharapkan", tambahnya
Sementara itu Anggota Bawaslu Kota Mojokerto, Ilham Bagus Priminanda menghadiri kegiatan tersebut via Live YouTube Bawaslu Republik Indonesia. Ia menyampaikan selamat atas diselenggarakannya Kick Off Pendidikan Pengawasan Partisipatif. Harapannya di setiap wilayah dapat menciptakan Pengawas Partisipatif hingga level berfungsi dan bergerak di Pemilu 2029.
"Kami berharap beberapa Pengawas Partisipatif yang ada di Kota Mojokerto tetap aktif hingga level bergerak dan berfungsi", ujarnya.